Sunday, January 13, 2013

Sapaan untuk rindu

Apa salah jika aku mengatakannya?. Apa salah jika aku merasakannya?. Terserah. Aku bahkan tak akan peduli apakah itu salah atau benar. Yang aku pedulikan adalah aku ingin kau tahu bahwa aku merasakan itu sekarang.

Hai, kamu yang ku temui di bulan Maret 2011.
Apa kabar?. Apakah kamu masih bergerak sama lincahnya?. Apakah kamu masih penuh dengan kejutan yang membuatku tak hentinya tersenyum dan tersipu sendiri?

Hai, kamu terlalu gombal diawal pertemuan kita.
Apa kabar? Apakah kata-kata gombalmu itu masih sama manisnya dan masih sama lucunya?. Apakah kata-katamu itu masih bisa menerbangkanku?

Hai, kamu yang dulu sempat kubenci.
Apa kabar? Apakah kamu dulu merasa aku berusaha menghindarimu?. Biar kujawab sendiri.. sepertinya tidak. Apakah kamu tahu aku membencimu dengan alasan yang tidak logis?.

Hai, kamu orang yang ku benci namun bisa membuatku menangisimu.
Apa kabar?. Apakah kamu sadar aku menangis hari itu?. Apakah kamu sadar saat aku menangis itu pula kamu telah membuktikan bahwa kamu berhasil menggantikan'nya'? Apakah kamu sadar telah menyakitiku?. Dan.. Apakah aku sadar aku bisa menangisi laki-laki lain selain 'dia', yaitu kamu?

Hai, kamu yang sibuk dengan 365 hari duniamu.
Apa kabar?. Seperti apa dunia tanpa kataku?. Iya, aku tahu.. biasa saja, tak ada yang hilang.  Begitu pula aku. 365 hari tanpa kata darimu.. aku masih bisa tertawa juga.

Hai, kamu yang kukenal dua kali.
Apa kabar? Apa rasanya ketika aku menjawab aku melupakanmu?. Aku tak tahu apa jawabnya.. Sakit? Senang? Biasa saja?. Aku berharap kau memilih pilihan yang pertama. Apa rasanya berkenalan untuk kedua kalinya denganku? apakah sama seperti perkenalan yang pertama?.

Hai, kamu yang kukenal dengan lebih manis di kesempatan lain.
Apa kabar? Apakah waktu itu kamu menganggap ini sama manisnya?. Apakah kamu tidak tahu inilah puncaknya? Apakah kamu tidak puas membuatku seperti orang gila aneh yang galau begini???

Hai, kamu malaikat tanpa sayap.
Apa kabar?. Apa yang kau gunakan untuk menjadi seperti itu disaat aku terjebak masalah dunia?. Baik, bukan urusanku. Terimakasih saja untukmu, karna sudah membuatku mendapatkan aku kembali kuat bahkan lebih kuat. Oh, bukan, terlalu kuat..

No comments:

Post a Comment