“Chika, udah ketemu belum?”,
terdengar seruan ceria anak-anak kecil yang sedang bermain petak umpet pada seorang gadis kecil. Langit menampilkan warna orange muda
yang begitu lembut. Senja dengan setia menemani mereka bermain. “Belum!. Bentar
lagi juga ketemu!”, balasnya. Kepala Chika menengok ke kanan dan
kiri, mencari keberadaan targetnya. “Dira ngumpet dimana sih?”, ucap Chika seraya mengelap
keringat di jidat dengan tangan mungilnya. Ia
berjalan mengelilingi taman kompleks yang berada di pinggir jalan. Taman itu kecil
tapi didesain sangat artistik. Di tengah taman terdapat sebuah kolam ikan kecil dengan pusat sebuah air
mancur berhias patung dua patung manusia membawa tempayan air. Bunga-bungaan
tertanam rapi di beberapa sudut. Dan bangku-bangku panjang bermodel klasik
dengan warna coklat menguatkan gaya vintage-nya. Rambut panjang Chika yang terkucir
dua melambai-lambai mengikuti gerak tubuhnya yang lincah. Chika mencoba mencari temannya itu diantara
semak-semak, melongok ke bawah kursi taman, dan juga ke balik pot bunga bugenville
yang besar. Tapi ia tidak
menemukannya. Yah, begitulah nasib saat mendapat giliran menjaga, apalagi kalau
tinggal mencari satu orang aja.
Ia menghela nafas. Kemana lagi?. Alis tebalnya bertaut.
Berpikir keras untuk menemukan dimana orang tersebut. Ia melangkah pelan, kali
ini tanpa tujuan. Berapa saat kemudian, senyumnya mengembang melihat kemasan
permen lolipop yang teronggok di dekat sebuah pohon besar. Aha .. ini pasti punya Dira!. Dia kan selalu bawa lolipop kemana-mana,
batinnya dalam
hati. Well, Chika
cukup cerdik untuk berpikir seperti itu, sementara Dira cukup khas dengan
lolipo-lolipop yang membuat giginya keropos. Chika segera
berjalan mengendap-endap menuju ke balik pohon besar tersebut. “Dorr!! Ketemu
kamu!”, serunya bangga
saat menangkap basah temannya yang sibuk menekuni lolipop berwarna-warni. Yang
dipergoki hanya ber-hehe ria. “Temen-temen, Dira udah ketemu nih!”, teriak Chika dengan lantang.
Teman-teman langsung menyerbu ke arahnya. Sebagian
hanya ingin segera memainkan permainan selanjutnya, sebagian lagi penasaran
dengan tempat Dira bersembunyi. Mungkin saja nanti mereka bisa bersembunyi
disana.
“Kamu lama sekali!”, seorang anak
berkata dengan nada kesal pada Dira dan Chika karna ia sudah tidak sabar
meneruskan permainan selanjutnya.
“Yang penting kan udah ketemu! Wek!”,
Chika memeletkan lidah. Ia sedikit tidak terima karna ia sudah bersusah payah
mencari.
“Udah yuk, maen
lagi!”, ujar Valen, sahabat Chika yang berwajah agak oriental menyudahi percakapan itu.
“Hompimpah
alayum gambreng, nek ijah pake baju rombeng!”, seru mereka berbarengan
sambil menggoyang-goyangkan tangan.
“Yee! Chika
jadi!!”, ujar mereka makin semangat.
“Ah, masa aku
lagi sih yang jaga?. Gantian dong! Aku kan capek. Kalian pasti curang ya?”,
protesnya dengan
mulut manyun.
“Udah jaga aja.
Cepet!”, seru Dira sambil mendorong tubuh mungil itu.
“Iya! Iya!”,
seru Chika
sangat-sangat terpaksa.
“Tutup mata ya Chika!”,
ujar Valen mewanti-wanti.
“Iya, ini Chika
juga udah tutup mata!”, ia makin
sewot. “1 ..”, Chika mulai
menghitung. Ah .. lihat-lihat dikit nggak
apa deh. Hehe, pikir Chika sambil membuka matanya sedikit—cuma sedikit—dan celingukan. “Oh, pada ngumpet di
situ ternyata. Awas nanti kalian!. Hehehe”, gumam Chika sementara teman-temannya sibuk berlarian mencari tempat sembunyi. “2
..”, hitungnya lagi
sembari mengalihkan pandangan ke arah jalan. Ia mendapati Dira disana. “3..”. Dira
terlihat seperti mengambil sesuatu di tengah jalanan yang sepi itu. Chika mengamatinya
beberapa saat. Yee … ternyata dia lagi
ngambil lolipopnya yang jatuh. Ckck, dasar Mr.Lolipop!. “4..”, serunya seraya melempar
pandangan ke arah lain. Chika melihat
mobil jip hitam besar dengan plat nomor B 497 A yang berjalan dengan kecepatan
tinggi. Diamati
lebih lama, gerakan
mobil itu ternyata tidak terkendali. Dahinya berkerut saat mobil tersebut melesat
dengan cepat mendekati taman. Lebih tepatnya ke arah Dira tadi. Ya, Tuhan!!. “Dira awas!!”, Chika berteriak
sambil berlari sekencang-kencangnya ke arah anak laki-laki tersebut. “Minggir, Dir!!”, serunya mendorong tubuh
mungil Dira menjauh
dari jalan melihat mobil tadi bisa melindas tubuhnya dalam sekejap.
Tiiiin!!!
Bbbbbbrrrraaagggggggggg!!!!!!!
*) to be continued. ini post update an. jadi mungkin rada ga nyambung sama post yang belum aku update. thanks :)
No comments:
Post a Comment