pa, memilihnya berteriak atau menjadi gila?
pa, itu mimpinya atau mimpimu?
pa, jangan ambil kesimpulan sendiri
pa, kau pikir itu karnanya atau karnamu?
pa, jangan hakimi dia
pa, kau bukanlah orang yang mendengar keluh kesahnya
kak, maafkan aku yang hanya diam
kak, maafkan aku yang tidak bisa nangis
kak, maafkan aku yang tidak bisa membelamu
kak, masa depanmu ada di Tuhan
kak, ikutilah kata hatimu
kak, kau diberkati. selalu berhasil. tidak seperti aku
ma, terimakasih sudah menjadi orang terkuat diantara kami
ma, tapi berhentilah berkata terserah
ma, kami juga butuh keputusanmu
ma, bagaimana?
ma, jangan hanya bertanya, kami hanya butuh pelukanmu
ma, dimana mama yang dulu?
ma, bantulah kami yang manja ini
Bapa, apa lagi?
Bapa, bagaimana?
Bapa, kau tahu aku diam dalam beribu kata.
Wednesday, February 27, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment